Rabu, 10 Juli 2013

IPS kelas 5 semester 2


Munculnya Agama Hindu dan Budha

          a. Agama Hindu
  Sebelum Hindu lahir,di lembah Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah berkembang kebudayaan yang tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa” milik bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya melalui celah Kaiber masuk ke India, menakhlukkan dan menguasai kota-kota di lembah Indus yang tadinya dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku bangsa Arya ada yang melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”. Tradisi dan kepercayaan bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.
    Agama hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak dewa (politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama Hindu adalah kitab Weda, yang terdiri atas 4 bagian :
                   1.    Rigweda berisi pujian terhadap dewa
                   2.    Samaweda berisi nyanyian suci
                   3.    Yajurweda berisi mantra-mantra
                   4.    Atharwaweda  berisi doa-doa untuk pengobatan
     Dalam kehidupan masyarakat dikenal empat kasta yaitu :
a.        Brahmana (terdiri para pendeta)
b.      Ksatria (terdiri para raja, bangsawan, prajurit),
c.       Waisya (terdiri para pengusaha, pedagang) dan
d.      Sudra (terdiri pekerja kasar dan rakyat jelata).

          b.  Agama Budha
Agama budha diajarkan pertama kali oleh Sidharta Gautama/Budha Gautama putra raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.
Pokok ajaran agama budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan Samsara (menderita) oleh sebab itu setiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengasaraan dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan menjalankan Astavida (delapan jalan) kebenaran.
Kitab suci agama budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga bagian :
a.       Winaya pitaka,
b.      Sutrantapitake, dan
c.       Abhidarmapitaka.

Dalam perkembangan agama Budha pecah menjadi 2 aliran :
1.    Budha Mahayana (kendaraan besar), manusia dapat mencapai nirwana dengan perantaraan Bodhisatwa.
2.    Budha Hinayana (kendaraan kecil), usaha mencapai nirwana hanya dapat dilakukan oleh manusia secara perorangan.

     2. Proses Masuk dan berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Bangsa Indonesia mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan internasional, sehingga banyak dilalui dan disinggahi oleh pedagang-pedagang asiing terutama India dan Cina. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Hal itu terjadi dengan ikut sertanya para pendeta yang datang bersamaan dengan para pedagang untuk menyebarkan agama.
Para pendeta selama berada di Indonesia banyak mempunyai murid. Murid-murid ini banyak yang berziarah ke India untuk menambah ilmunya. Setelah dari India mereka ikut menyebarkan agama dengan bahasa mereka sendiri sehingga mudah dimengerti dan diterima masyarakat. Faktor pendukung lain yang mempercepat berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu adalah raja-raja di Indonesia mendatangkan para pendeta dari India untuk memimpin upacara pemujaan atau upacara korban. Masuknya agama Budha dibawa oleh para Bhiksu, salah satunya adalah Bhiksu Gunawan atau Gunawarman dari Kashmir. Ada beberapa teori yang mengatakan golongan pembawa Hindu-Budha ke Indonesia :
             1.    Teori Waisya (oleh N.J. Krom) pembawanya para pedagang India
             2.    Teori Ksatria (oleh C.C. Berg) pembawanya para ksatria India.
             3.    Teori Brahmana (oleh Van Leur), para Brahmana yang diundang ke Indonesia.
             4.    Teori Arus Balik (oleh F.D.K.Bosch) pembawanya orang-orang Indonsia yang belajar ke India.
       Ada beberapa keterangan bahwa hubungan antara India dan Indonesia sudah sejak sebelum tahun masehi antara lain :
-          Dalam kitab Ramayana disebut nama Jawadwipa (pulau padi) disamakan dengan Pulau Jawa
-          Orang India menyebut Swarnadwipa (pulau emas) disamakan dengan Pulau Sumatra.
-          Pengiriman Biksu Budha ke Swarnadwipa atau Sumatra oleh Raja Asoka dari kerajaan Maurya di Pataliputra.
-          Ditemukannya patung Budha  bergaya Amarawati di Sempaga (Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Palembang)
-          Ditemukan prasasti yang terbentuk Yupa pada awal abad ke-5 M di Kalimantan Timur.

    3.  Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia
a.  Jalur Laut
               Para pedagang dan pendeta menyebarkan Hindu-Budha ke  Nusantara melalui jalur darat dan  jalur laut. Mereka yang melalui jalur laut mengikuti rombongan pedagang yang melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute penyebarannya adalah mulai dari India, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara, Kamboja, Vietnam, China, Korea, dan Jepang. Di antara mereka ada pula yang langsung berlayar ke Nusantara.
                           b.  Jalur Darat
Para penyebar yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang para kafilah melalui jalur sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di China, korea dan Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar