Munculnya Agama Hindu dan
Budha
a. Agama Hindu
Sebelum Hindu lahir,di lembah
Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah berkembang kebudayaan yang
tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan
Harappa” milik bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya melalui
celah Kaiber masuk ke India, menakhlukkan dan menguasai kota-kota di lembah
Indus yang tadinya dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku
bangsa Arya ada yang melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida
sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”. Tradisi dan kepercayaan
bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.
Agama hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak dewa
(politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama
Hindu adalah kitab Weda, yang terdiri atas 4 bagian :
1. Rigweda
berisi pujian terhadap dewa
2. Samaweda
berisi nyanyian suci
3. Yajurweda
berisi mantra-mantra
4. Atharwaweda berisi doa-doa untuk pengobatan
Dalam kehidupan masyarakat dikenal empat
kasta yaitu :
a. Brahmana (terdiri para pendeta)
b. Ksatria
(terdiri para raja, bangsawan, prajurit),
c. Waisya
(terdiri para pengusaha, pedagang) dan
d. Sudra
(terdiri pekerja kasar dan rakyat jelata).
b.
Agama Budha
Agama budha diajarkan pertama kali
oleh Sidharta Gautama/Budha Gautama putra raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala
di Kapilawastu.
Pokok
ajaran agama budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan Samsara (menderita) oleh sebab itu
setiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengasaraan dengan cara memadamkan
berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan menjalankan Astavida (delapan jalan) kebenaran.
Kitab
suci agama budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga
bagian :
a. Winaya
pitaka,
b. Sutrantapitake,
dan
c. Abhidarmapitaka.
Dalam perkembangan agama Budha pecah menjadi 2 aliran :
1. Budha
Mahayana (kendaraan besar), manusia dapat
mencapai nirwana dengan perantaraan Bodhisatwa.
2. Budha
Hinayana (kendaraan kecil), usaha mencapai
nirwana hanya dapat dilakukan oleh manusia secara perorangan.
2. Proses Masuk dan berkembangnya
Hindu-Budha di Indonesia
Bangsa Indonesia mempunyai letak
yang sangat strategis dalam jalur perdagangan internasional, sehingga banyak
dilalui dan disinggahi oleh pedagang-pedagang asiing terutama India dan Cina.
Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui kegiatan
perdagangan. Hal itu terjadi
dengan ikut sertanya para pendeta yang datang bersamaan dengan para pedagang
untuk menyebarkan agama.
Para pendeta selama berada di Indonesia banyak mempunyai murid. Murid-murid
ini banyak yang berziarah ke India untuk menambah ilmunya. Setelah dari India
mereka ikut menyebarkan agama dengan bahasa mereka sendiri sehingga mudah
dimengerti dan diterima masyarakat. Faktor pendukung lain yang mempercepat
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu adalah raja-raja di Indonesia
mendatangkan para pendeta dari India untuk memimpin upacara pemujaan atau
upacara korban. Masuknya agama Budha dibawa oleh para Bhiksu, salah satunya
adalah Bhiksu Gunawan atau Gunawarman dari Kashmir. Ada beberapa teori yang
mengatakan golongan pembawa Hindu-Budha ke Indonesia :
1. Teori Waisya (oleh N.J. Krom) pembawanya para
pedagang India
2. Teori Ksatria (oleh C.C. Berg) pembawanya para
ksatria India.
3. Teori Brahmana (oleh Van Leur), para Brahmana yang
diundang ke Indonesia.
4. Teori Arus
Balik (oleh
F.D.K.Bosch) pembawanya orang-orang Indonsia yang belajar ke India.
Ada beberapa keterangan bahwa
hubungan antara India dan Indonesia sudah sejak sebelum tahun masehi antara
lain :
- Dalam kitab Ramayana disebut nama Jawadwipa (pulau padi) disamakan dengan
Pulau Jawa
- Orang India menyebut Swarnadwipa (pulau emas) disamakan
dengan Pulau Sumatra.
- Pengiriman Biksu Budha ke Swarnadwipa
atau Sumatra oleh Raja Asoka dari kerajaan Maurya di Pataliputra.
- Ditemukannya patung Budha bergaya Amarawati di Sempaga (Sulawesi
Selatan, Jawa Timur, Palembang)
- Ditemukan
prasasti yang terbentuk Yupa pada awal abad ke-5 M di Kalimantan Timur.
3. Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia
a.
Jalur Laut
Para pedagang dan
pendeta menyebarkan Hindu-Budha ke
Nusantara melalui jalur darat dan
jalur laut. Mereka yang melalui jalur laut mengikuti rombongan pedagang
yang melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute penyebarannya
adalah mulai dari India, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara,
Kamboja, Vietnam, China, Korea, dan Jepang. Di antara mereka ada pula yang
langsung berlayar ke Nusantara.
b. Jalur
Darat
Para penyebar
yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang para kafilah melalui jalur
sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di China, korea
dan Jepang.